Selasa, 27 Agustus 2013

PENGAWET NIRA (LARU) ALAMI



Nira (badeg) adalah bahan utama untuk pembuatan gula. Nira kelapa sangat mudah rusak dikarenakan perkembangbiakan mikrobia yang sangat cepat.

             Nira yang rusak adalah masalah utama bagi para petani.

Nira yang sudah terfermentasi tidak dapat dijadikan gula dengan mutu berkualitas.

Hal semacam inilah yang menjadi kendala terbesar para perajin gula karena dapat sangat merugikan produksi gula mereka.

Maka dari itu, dibutuhkan pengawet nira (laru) agar nira tidak mudah terfermentasi. 

Laru yang sekarang banyak digunakan adalah pengawet sintetis (sulfit)  yang justru membahayakan bagi kesehatan.

Untuk itu, dibuatlah LARU ALAMI yang mempunyai fungsi sama dan tidak beresiko untuk kesehatan.

Laru alami tersebut dibuat dari SMT (Sirih, Kulit Manggis, Tepung Kapur). Atau dapat juga dibuat menggunakan tatal nangka .Laru inilah yang harus dikembangkan dan diperkenalkan kepada para petani agar produksi gulanya berkualitas dan menyehatkan .   


Keunggulan Laru  Alami
· Dibuat dari bahan alami pilihan
· Diolah secara higienis dan melewati pengujian laboratorium  & aplikasi di tingkat petani
· Efektif menghambat kerusakan nira
· Mempertahankan mutu nira lebih lama
· Praktis penggunaannya
· Menghasilkan gula yang aman dan berkualitas
· Cita rasa gula manis segar
· Tekstur gula keras dan tahan lama
· Warna gula coklat kekuningan
· Membantu meningkatkan keawetan peralatan produksi gula.
· Mengandung bahan aktif yang baik bagi kesehatan sehingga gula yang dihasilkan berpotensi sebagai pangan fungsional.

Uji aplikasi di petani & uji laboratorium


Aplikasi pengawet alami  sudah diujicobakan secara intensif di kalangan petani/perajin gula kelapa dengan hasil yang memuaskan , baik untuk gula cetak maupun gula Kristal.
           Sebelum aplikasi di tingkat perajin , dilakukan pengujian produk pada skala laboratorium. Evaluasi dilakukan terhadap kandungan bahan aktif dan aktivitasnya.

         Gula Kelapa yang diproduksi dengan menggunakan nira alami  tidak hanya menghasilkan rasa manis yang segar di mulut, tetapi  juga mengandung bahan aktif seperti senyawa fenolik, melanoidin yang mampu berperan sebagai antioksidan.
Aktivitas antioksidan yang dimiliki gula ini berpotensi positif kepada kesehatan konsumen sehingga gula ini prospektif sebagai sumber pangan fungsional.


Cara Penggunaan
- Larutkan LARU sebanyak 20 g (setara dengan 4 sendok makan) dengan air panas
- Diamkan selama 1 jam.
- LARU alami siap digunakan ke dalam pongkor

 


 





   








1 komentar:

  1. alami memungkinkan lebih sehat dibanding sentetis

    jika butuh keperluan bidang agrobisnis silahkan kunjungi http://www.kearifanlokalindonesia.com

    BalasHapus